Februari identik dengan hari romantis, sebagaimana tanggal 14 di bulan ini telah dicanangkan sebagai hari kasih sayang sedunia alias Valentine.
Mungkin sebagian dari kita menganggap tak perlu menunggu Valentine datang untuk mengungkapkan kasih sayang pada pasangan. Tapi tak ada salahnya, menjadikan hari Valentine ini sebagai hari spesial guna mengungkapkan kasih sayang dengan hal-hal romantis.
Berikut kami sampaikan beberapa gagasan romantis untuk menyambut 14 Februari mendatang:
- Masukan elemen kejutan dalam hubungan Anda dengan menuliskan catatan berisi cinta pada pasangan Anda. Tinggalkan catatan ini ditempat yang dapat ditemukan pasangan Anda, misalnya menuliskannya di kaca rias dengan lipstik, atau menyelipkannya di dompet.
- Gunakan kamera video dan beraktinglah seakan Anda seorang penyanyi. Putar lagu cinta dan tirukan penyanyinya tanpa bersuara, sambil Anda berakting seakan Anda sedang menyanyikan lagu cinta ini untuk kekasih Anda. Lalu kirimkan rekaman ini padanya.
- Buat acara kencan dadakan. Memasak bareng untuk makan malam dan menikmatinya sambil diterangi cahaya lilin.
- Telepon merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif. Telepon kekasih Anda di tengah hari kerja hanya untuk mengungkapkan 'I love you' dengan sepenuh hati.
- Untuk menyambut hari spesial ini pulanglah lebih cepat dari tempat kerja, lewatkan sepanjang sore bersama pasangan Anda. Cari tempat yang tenang, misalnya duduk di taman, atau ruang tamu tanpa TV atau suara lainya. Diam dalam keheningan dan hanya menikmati kebersamaan masing-masing.
Yang kami sampaikan ini mungkin hanya sebagian kecil dari berbagai hal romantis yang dapat Anda lakukan untuk mengungkapkan kasih sayang. Mungkin Anda dapat memilih hal-hal lain yang lebih sesuai untuk mengungkapkan kasih sayang.
Jadi, selamat menyambut valentine!
Kamis, 29 Januari 2009
Gagasan Romantis Sambut Valentine
Diposting oleh
Budy_FX
di
05.38
0
komentar
Hari Valentine
Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, namun jarang kepada teman pria lainnya. Kecuali kedua-duanya adalah kaum homoseksual.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Valentine
Diposting oleh
Budy_FX
di
05.29
0
komentar
Tradisi Valentine
– Selama beberapa tahun di Inggris, banyak anak kecil di dandani layaknya anak dewasa pada hari Valentine. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah sambil bernyanyi.
– Di Wales, para pemuda akan menghadiahkan sendok kayu pada kekasihnya pada hari kasih sayang itu. Bentuk hati dan kunci adalah hiasan paling favorit untuk diukir di atas sendok kayu tersebut.
– Pada jaman Romawi kuno, para gadis menuliskan namanya di kertas dan memasukkan ke dalam botol. lalu para pria akan mengambil sah satu kertas tersebut untuk melihat siapakan yang akan menjadi pasangan mereka dalam festifal tersebut.
– Di Negara yang sama, para gadis akan menerima hadiah berupa busana dari para pria. Jika ia menerima hadiah tersebut, ini pertanda ia bersedia dinikahi pria tersebut.
– Beberapa orang meyakini bahwa jika mereka melihat robin melayang di udara saat hari Valentine, ini berarti ia akan menikah dengan seorang pelaut. Sementara jika seorang wanita melihat burung pipit, maka mereka akan menikah dengan seorang pria miskin. Namun mereka akan hidup bahagia. Sementara jika mereka melihat burung gereja maka mereka akan menikah dengan jutawan.
– Sebuah kursi cinta adalah kursi yang lebar. Awalnya kursi ini dibuat untuk tempat duduk seorang wanita (jaman dahulu wanita mengenakan busana yang sangat lebar). Belakangan kursi cinta dibuat untuk tempat duduk dua orang. dengan cara ini sepasang kekasih bisa duduk berdampingan.
– Pikirkan lima atau enam nama pria (jika anda wanita) atau lima atau enam nama wanita (jika anda pria) yang ingin anda nikahi. Lalu putralah setangkai apel sambil menyebut nama tersebut satu persatu. Anda akan menikah dengan nama yang anda sebut saat tangkai tersebut lepas dari buahnya.
– Petiklah sekuntum bungan dandelion yang tengah mengembang. Tiuplah putik-putik pada bunga tersebut, lalu hitunglah putik yang tersisa. Itu adalah jumlah anak yang akan anda miliki setelah menikah.
– Jika anda memotong sebuah apel pada tengahnya dan menghitung jumlah biji di dalamnya, ini juga bisa menunjukkan jumlah anak yang akan anda miliki setelah menikah.
sumber : http://www.undiknas.ac.id/sejarah-valentine-kisah-pengorbanan-pendeta-baik-hati.html
Diposting oleh
Budy_FX
di
05.27
0
komentar
Sejarah Valentine - Kisah Pengorbanan Pendeta Baik Hati
Di berbagai belahan dunia, orang beramai-ramai mengamini bahwa tanggal 14 Februari adalah hari Velentine. Di Indonesia pun, para warganya turut menyambut gembira datangnya hari kasih sayang ini, meskipun sebenarnya mereka tak tahu pasti mengapa harus ikt merayakan hari tersebut.
Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tak perlu menunggu datangnya tanggal 14 februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian yang tulus.
Terlepas dari itu semua, marilah kita kupas secara detail keistimewaan hari Valentine yang kedatangannya selalu membuat dunia menjadi serba merah muda. Beberapa para ahli mengatakan bahwa asal mula Valentine itu berkaitan dengan St. Valentine. Ia adalah seorang pria Roma yang menolak melepaskan agama Kristen yang diyakininya.
Ia meninggal pada 14 Februari 269 Masehi, bertepatan dengan hari yang dipilih sebagai pelaksaan ‘undian cinta’. Legenda juga mengatakan bahwa St. Valentine sempat meninggalkan ucapan selamat tinggal kepada putri seorang narapidana yang bersahabat dengannya. Di akhir pesan itu, ia menuliskan : “Dari Valentinemu”.
Sementara itu sebuah cerita lain mengatakan bahwa Saint Valentine adalah seorang pria yang membaktikan hidupnya untuk melayani Tuhan di sebuah kuil pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Ia dipenjarakan atas kelancangannya membantah titah sang kaisar. Baru pada tahun 496 Masehi, pendeta Gelasius menetapkan 14 Februari sebagai hari penghormatan bagi Valentine.
Akhirnya secara bertahap 14 Februari menjadi hari khusus untuk bertukar surat cinta dan St. Valentine menjadi idola para pecinta. Datangnya tanggal itu ditandai dengan pengiriman puisi cinta dan hadiah sederhana, semisal bunga. Sering juga untuk merayakan hari kasih sayang ini dilakukan acara pertemuan besar atau bahkan permainan bola.
Di AS, Miss Esther Howland tercatat sebagai orang pertama yang mengirimkan kartu valentine pertama. Acara Valentine mulai dirayakan besar-besaran semenjak tahun 1800 dan pada perkembangannya, kini acara ini menjadi sebuah ajang bisnis yang menguntungkan.
Perlahan semarak hari kasih sayang ini merebak keluar dan menular pada masyarakat di seluruh dunia dibumbui dengan versi sentimentak tentang makna valentine itu sendiri. Bahkan anak-anak kecil pun tertular dengan wabah ini, mereka saling berkirim kartu dengan teman-temannya di sekolah untuk menunjukkan rasa sayang mereka.
Sejarah Hari Valentine
Asal mula hari Valentine tercipta pada jaman kerajaan Romawi. Menurut adat Romawi, 14 Februari adalah hari untuk menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari berikutnya, 15 Februari dimulailah perayaan ‘Feast of Lupercalia.’
Pada masa itu, kehidupan belum seperti sekarang ini, para gadis dilarang berhubungan dengan para pria. Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca. Nantinya para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu.
Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah. Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Romawi terlibat dalam peperangan. Claudius yang dijuluki si kaisar kejam kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat armada perangnya.
Ia yakin bahwa para pria Romawi enggan masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine yang saat itu menjadi pendeta terkenal di Romawi menolak perintah ini.
Ia bersama Saint Marius secara sembunyi-sembunyi menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun aksi mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan pengawalnya untuk menyeret dan memenggal pendeta baik hati tersebut.
Ia meninggal tepat pada hari keempat belas di bulan Februari pada tahun 270 Masehi. Saat itu rakyat Romawi telah mengenal Februari sebagai festival Lupercalia, tradisi untuk memuja para dewa. Dalam tradisi ini para pria diperbolehkan memilih gadis untuk pasangan sehari.
Dan karena Lupercalia mulai pada pertengahan bulan Februari, para pastor memilih nama Hari Santo Valentinus untuk menggantikan nama perayaan itu. Sejak itu mulailah para pria memilih gadis yang diinginkannya bertepatan pada hari Valentine.
Kisah St. Valentine
Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ketiga. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut, dan ia bukan satu-satunya. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini bertepuk sebelah tangan. Para pria enggan terlibat dalam perang. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Hal ini membuat Claudius sangat marah, ia pun segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Ia berfikir bahwa jika pria tak menikah, mereka akan dengan sennag hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Para pasangan muda menganggap keputusan ini sangat tidak manusiawi. Karena menganggap ini adalah ide aneh, St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
Ia tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini diketahui kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tak bergeming dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin, tanpa bunga, tanpa kidung pernikahan.
Hingga suatu malam, ia tertangkap basah memberkati sebuah pasangan. Pasangan itu berhasil melarikan diri, namun malang ia tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis mati. Bukannya dihina, ia malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta itu adalah putri penjaga penjara. Sang ayah mengijinkannya untuk mengunjungi St. Valentine di penjara. Tak jarang mereka berbicara selama berjam-jam. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta itu. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar.
Di hari saat ia dipenggal,14 Februari, ia menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis itu atas semua perhatian, dukungan dan bantuannya selama ia dipenjara. Diakhir pesan itu, ia menuliskan : “Dengan Cinta dari Valentinemu.”
Pesan itulah yang kemudian merubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
sumber : http://www.undiknas.ac.id/sejarah-valentine-kisah-pengorbanan-pendeta-baik-hati.html
Diposting oleh
Budy_FX
di
05.26
0
komentar
Sejarah Hari Valentine

Asal mula hari Valentine tercipta pada jaman kerajaan Romawi. Menurut adat Romawi, 14 Februari adalah hari untuk menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari berikutnya, 15 Februari dimulailah perayaan 'Feast of Lupercalia.' 
Pada masa itu, kehidupan belum seperti sekarang ini, para gadis dilarang berhubungan dengan para pria. Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca. Nantinya para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu. 
Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah. Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Romawi terlibat dalam peperangan. Claudius yang dijuluki si kaisar kejam kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat armada perangnya. 
Ia yakin bahwa para pria Romawi enggan masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine yang saat itu menjadi pendeta terkenal di Romawi menolak perintah ini. 
Ia bersama Saint Marius secara sembunyi-sembunyi menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun aksi mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan pengawalnya untuk menyeret dan memenggal pendeta baik hati tersebut. 
Ia meninggal tepat pada hari keempat belas di bulan Februari pada tahun 270 Masehi. Saat itu rakyat Romawi telah mengenal Februari sebagai festival Lupercalia, tradisi untuk memuja para dewa. Dalam tradisi ini para pria diperbolehkan memilih gadis untuk pasangan sehari. 
Dan karena Lupercalia mulai pada pertengahan bulan Februari, para pastor memilih nama Hari Santo Valentinus untuk menggantikan nama perayaan itu. Sejak itu mulailah para pria memilih gadis yang diinginkannya bertepatan pada hari Valentine.
sumber : http://valentine-11.blogspot.com/2007/01/valentine.html
Diposting oleh
Budy_FX
di
05.22
0
komentar
Hari Kasih Sayang Bersiap Belanja Bunga dan Cokelat
             
             Hari Kasih Sayang alias Valentine’s Day              akan tiba. Tepatnya pada tanggal 14 Februari ini. Peringatan tersebut              memang datang dari Barat. Ini dirayakan sebagai suatu perwujudan              cinta kasih seseorang. Perwujudan yang bukan hanya untuk sepasang              muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Namun, ini memiliki makna yang              lebih luas lagi. Di antaranya kasih antara sesama, pasangan              suami-istri, orang tua-anak, kakak-adik dan lainnya.
            Valentine’s Day ini identik pula dengan tukar-menukar kado. Bisa              berupa cokelat, bunga, perhiasan, kaset/CD dan hadiah spesial              lainnya. Disadari atau tidak, perayaan dari budaya Barat ini pun              telah diserap oleh orang-orang Indonesia. Sudah banyak orang              Indonesia yang merayakannya dengan kebiasaan masing-masing.
            Kini, jika Anda berjalan-jalan ke mal atau pusat perbelanjaan,              hiasan perayaan Imlek telah diganti. Warna yang mendominasi sama              merahnya, namun berbeda tulisan dan simbolnya. Pasti pada setiap              helaian pita atau balon ada tergores nama seorang tokoh suci dari              Roma asal abad ketiga, St. Valentine. Ditambah pula oleh              hiasan-hiasan lain berbentuk hati berwarna merah atau merah jambu.            
            Tema Valentine menarik para pebisnis ritel yang berkaitan dengan              barang-barang untuk hadiah. Tentu mereka melihat suatu peluang yang              sama-sama menguntungkan penjual dan pembeli. Motivasi para pedagang              untuk menawarkan barang-barang bertema Valentine. Pembeli pun              mencari nilai tambah suasana hidup dengan ungkapan kasih.
            Tidak ada salahnya untuk mengintip jualan bertema Valentine. Sebagai              inspirasi untuk menentukan sebuah bingkisan yang tepat bagi orang              yang Anda kasihi di Hari Valentine nanti. 
Diposting oleh
Budy_FX
di
05.20
0
komentar
Valentine Day Sekadar Geliat Budaya
Zaman begitu cepat berubah seiring dengan geliat kehidupan manusia.              Coba saja lihat setiap tahun pada 14 Februari ada sebagian dari kita              latah ikut-ikutan merayakan Hari Kasih Sayang alias Valentine’s Day.              Namun, ada juga yang menolaknya dengan alasan itu diadopsi dari              budaya 'asing' dan kurang pas jika dikembangbiakan di tanah air              kita.
            Valentine dianggap hari istimewa dan spesial. Di hari itu orang              boleh mengekspresikan cinta dan kasih sayang. Kapan dan siapa yang              mempopulerkan kebiasaan ini di Indonesia ? Sepertinya pertanyaan ini              tak perlu dijawab, sebab yang ikutan merayakan Cuma komunitas yang              sangat sempit dan tidak berpengaruh pada perkembangan budaya bangsa.              Karena itu, di kalangan kawula muda sendiri - Valentine              eksistensinya sekadar hadir tanpa harus mengakar.
            Banyak tingkah yang dilakukan sekelompok kecil untuk menunjukkan              kasih sayang pada orang terdekat seperti sang kekasih. Ada juga              antar teman saling bertukar cindera mata atau membagi kado kasih              sayang yang diekspresikan dengan bahasa cinta, melalui kartu ucapan              atau lewat SMS di ponsel, atau merayakannya secara bersama-sama              sambil menikmati makan kesukaan. Namun dalam konteks menjalin tali              pergaulan sesama manusia, Valentine barangkali bisa diekspresikan              sebagai wahana penyadaran diri akan pentingnya kasih sayang.
            Motivasi semacam ini menjadi penting, apalagi disaat bangsa ini              sedang dilanda perpecahan dan punya hobby baru bertarung dan saling              gontok-gontokan. Nuansa saling serampang makin nampak setelah              politisi membius rakyatnya untuk memilih wadah kecil-kecil dalam              bentuk 240 partai yang sudah terdaftar di Departemen Kehakiman dan              HAM.
            Hari kasih sayang itu sebenarnya tidak harus spesial pada 14              Februari saja. Seyogianya kasih itu terus mengalir bagaikan Kasih              Kristus yang tiada pandang bulu dan pandang waktu . KasihNya tiada              henti walaupun orang kadang tidak menyadari bahwa pada setiap              tarikan nafas, kasih itu mengalir sepanjang masa. Di masyarakat              komunitas kasih harus diterjemahkan dalam kehidupan manusia yang              memandang perlu hidup saling menghormati, saling mengasihi, dan              saling berdampingan.
           
            Pandangan Teologis.
            Valentine’s Day sebenarnya lahir di kota Roma. Awalnya, ketika musim              tanam tiba, diadakan perayaan untuk mengungkapkan ucapan syukur              kepada Sang Pencipta. Secara budaya – komunitas masyarakat yang              agraris itulah yang memulai hingga akhirnya kebiasaan tersebut              menjadi awal dari ide di gelarnya festival. Ternyata perayaan              tersebut, memperoleh sambutan yang cukup luas.
            Secara historis di Zaman Roma Kuno, hubungan antara pria dan wanita              sangat dibatasi dan sulit untuk bertemu. Pada kesempatan acara              festival itulah, kaum pria dan wanita memiliki peluang untuk bertemu              dan saling mengenal satu dengan lainnya. Salah satu permainan yang              menjadi idola yaitu memilih pasangan yang tidak diduga sebelumnya              dengan cara diundi. Kalau kita bayangkan hampir sama dengan              permainan petak umpet yang sulit kita duga sebelumnya. Tetapi itulah              hal yang menarik, karena pasangan yang tak terduga dapat saja              terjadi. Dari pasangan itulah, mereka berdua dapat mengekspresikan              cinta sesaat dengan bahasa bunga.
            .Sebenarnya komunitas yang terjadi pada waktu itu, lebih didasari              pada ungkapan syukur pada alam semesta. Adapun simbol ucapan syukur              itu ditujukan pada dewa-dewi yang telah memberinya kehidupan yang              membahagiakan. Namun, nilai-nilai itu kemudian terkikis dengan              berkembangnya agama Kristen.
            Valentine adalah sebuah nama. Secara simbolis Valentine dijuluki              sebagai ”Saint”. Dengan nuansa yang lebih agamis, untuk mengagungkan              cinta dan mengungkapkannya tidak hanya pada kehidupan alam semesta              saja. Melainkan, keberadaan manusia jauh lebih penting dan pada sang              pencipta sajalah – mutlak hal itu ditujukan. Jadi bukan pada dewa-              dewi.
            Di kalangan bangsawan Eropa hari Valentine menjadi hal yang rutin              dirayakan lewat pesta-pesta dan pemberian hadiah yang sifatnya              pribadi. Penyair Inggris yang sangat terkenalpun Geoffrey Chaucher              ikut simpati untuk menyatakan valentine sebagai hari cinta yang              sejati yang dilambangkan sebagai burung merpati.
            Di akhir abad 19, kartu Valentine dan bunga diproduksi secara massal              dan menjadi simbol hari Kasih Sayang. Hingga sekarang, perkembangan              itu semakin meluas dan tidak dapat dibendung oleh waktu dan              perjalanan zaman. Kasih bagi kehidupan manusia adalah sumber yang              harus dipancarkan. Tanpa Kasih manusia akan kehilangan segala akal              dan budi. Secara kodrati dan imani, pada dasarnya manusia sangat              membutuhkan Kasih Sayang sejak di kandungan ibunya. Hingga ia dewasa              – pelukan Kasih Sayang tidak bisa dilepaskan dari kandungan ibu              pertiwi, sehingga melahirkan komunitas baru yang dapat menghubungkan              antar benua, negara, bangsa, suku, agama dan warna kulit serta              perbedaan latar belakang budaya.
            Manusia dilahirkan untuk mencipta dan memperbaharui kehidupan yang              lama menjadi baru. Dan proses pencerahan itu, sangat bertalian erat              dengan nilai-nilai teologis. Karena buah dari Kasih Sayang itu –              meliputi batas empati kemanusiaan yang tidak dapat diukur dengan              apapun. Hanya dengan getaran suara hati nurani, nilai persahabatan              itu dapat terwujud dan dinyatakan. Mewakili akan hal itu, bahasa              cinta mempunyai kandungan kasih yang sangat dalam.
           
            Geliat Budaya
            Di tanah air, perayaan Valentine’s Day mengundang banyak keraguan di              kalangan masyarakat. Keraguan itu dikarenakan Valentine datangnya              dari negara asing. Sementara, perkembangan tehnologi melesat begitu              jauh dan meluncur ke depan bagaikan anak panah yang lepas dari              busurnya.. Sedangkan batasan tembok transformasi budaya sangat tipis              dan bahkan tidak lagi ada sekat-sekat pemisah.
            Melalui saluran jarak jauh yang tidak lagi dihubungkan dengan kabel,              membuat kehidupan manusia berubah sangat drastis. Dan kesadaran itu              lahir, karena pada dasarnya manusia terus berkembang.. Melalui              bahasa cinta, barangkali Valentine sebagai geliat budaya untuk              membuka ajang perdamaian melalui ungkapan Kasih Sayang. Sebab              bagaimanapun juga Valentine dalam perkembangannya dapat dijuluki              sebagai Saint of Lovers.
            Valentine’s Day, eksistensinya makin meluas. Bukan hanya melanda              pada jiwa dan kebutuhan kawula muda, tetapi sudah merasuk pada sisi              kehidupan secara massal. Terbukti, nilai kasih sayang itu tidak              hanya tercipta dan untuk memperingati hari-hari istimewa saja.              Melainkan, kasih sayang menjadi suatu dinamika dari kehidupan              manusia yang sejak dulu hingga sekarang terus berkembang.
Sumber : Nirwanto Ki S. Hendrowinoto
Diposting oleh
Budy_FX
di
05.15
0
komentar
nyang mo comment.....
|  
	 |